Friday 17 December 2010

Bank Syariah


BANK TANPA BUNGA .

Bank syariah atau bank Islam adalah bank yang beroperasi sesuai dengan syariat Islam.
Tata cara bank ini mengacu pada ketentuan-ketentuan Alquran dan Hadis.
Maksudnya, bank ini beroperasi dengan prinsip-prinip syariah Islam.
Khususnya yang menyangkut tata cara bermuamalah secara Islam.
Dalam tata cara itu dijauhi praktik-praktik yang dikhawatirkan mengandung unsur riba.

Falsafah dasar bank syariah yang menjiwai transaksi adalah effisiensi, keadilan dan kebersamaan.
Effisiensi mengacu pada prinsip saling membantu untuk memperoleh keuntungan .
Keadilan berdasarkan pada hubungan yang tak dicurangi, ikhlas dengan persetujuan yang matang.
Kebersamaan mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan produktivitas.

Kehadiran bank syariah yang pertama di Indonesia adalah PT Bank Muamalat Indonesia bulan Mei 1992.

Krisis moneter menghantam Indonesia tahun 1997, dunia perbankan hancur.
Banyak bank konvensionl yang ambruk.
Tapi perbankan syarih tidak terpengaruh.
Bahkan jadi alternatif yang paling aman buat penyimpan dan peminjam.

Bank syariah memiliki tujuan yang lebih luas dibandingkan bank konvensional.
Selain bertujuan meraih keuntungan, juga bertujuan menyediakan lembaga perbankan sebagai sarana peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Pengumpulan modal dari masyarakat dan pemanfaatannya kepada mayarakat diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial.
Metode bagi hasil membantu orang yang lemah permodalannya.

Salam sukses,
harrysuharto.blogspot.com

BISNIS SAMPINGAN UNTUK KARYAWAN


Bisnis sampingan berbeda dengan pekerjaan sampingan.
Pekerjaan sampingan adalah kegiatan diluar jam kantor.
Bisnis sampingan adalah bisnis yang dikerjakan orang lain dan dimiliki oleh seseorang yang berstatus karyawan disebuah kantor.

Syarat-syarat menjalankan bisnis sampingan:
- Siap dikeluarkan
Anda perlu memiliki cadangan modal yang mencukupi apabila anda dikeluarkan karena bisnis sampingan ada.

-Izin dari pimpinan
Anda harus menjelaskan kepada pimpinan perusahaan, jika anda mau bisnis sampingan.
Jika tidak diizinkan sebaiknya ditunda dulu.

-Jiwa kepemimpinan
Anda harus mampu menggerakkan sumber daya yang ada menjadi kekuatan.
Mampu mengubah tantangan menjadi peluang.
Memiliki visi yang jelas.

-Mampu mendelegasikan tugas kepada karyawan anda.
Sebab jika tidak bisa, maka pekerjaan anda dikantor akan kacau.
Anda akan kena tegur dari atasan anda.

-Kerja optimal dikantor
Karena anda masih digaji dikantor, sehingga anda masih tergantung yang besar terhadap kantor anda.

-Posisi anda dikantor harus aman.
Jika posisi pekerja teknis, biasanya sulit melakukan bisnis sampingan.
Posisi manajer biasanya tidak memiliki keterikatan waktu kerja, sehingga bisa bisnis sampingan.
Namun jika kantor anda menerapkan peraturan yang ketat, perlu dipikir lebih dalam sebelum terjun kebisnis sampingan.

-Perhitungan yang baik.
Anda harus memiliki perhitungan yang cermat, juga memiliki keberanian mengambil resiko,
untuk memulai bisnis sampingan.

-Dukungan keluarga.
Anda perlu dukungan keluarga, karena akan menggunakan sebagian waktu keluarga untuk berbisnis sampingan.
Juga jika anda harus mengeluarkan dana untuk memulai bisnis sampingan.

Salam sukses selalu..
Harry Suharto
Owner grosir busana pria, wanita

Tinggal Cari Dagangannya

 Indomaret menawarkan peluang usaha bagi para pengusaha mikro dan kecil. Yang ingin berjualan di gerai-gerainya. Indomaret akan menyediakan gerobak dan lokasi usaha dengan sewa terjangkau,
sekaligus memberi pelatihan dan pembinaan usaha.
Menjadi orang kecil itu repot melulu itulah keluhan yang kerap terlontar dari bibir para pengusaha kecil atau yang biasa dikenal sebagai usaha mikro.
Mereka tentu berniat membuka usaha untuk mengangkat taraf ekonominya. Namun langkah mereka sering terhambat oleh modal yang terbatas. Akibatnya, kalaupun bisa membuka usaha skalanya tetap kerdil lantaran mereka tak punya cukup duit mengembangkan usaha tersebut.
Di luar kendala modal, perkara lain yang sering jadi penghambat
adalah: dimana mereka bisa membuka usahanya?
Mau sewa tempat, mahalnya bukan main.
Mereka pun terpaksa memilih lokasi usaha atau
berdagang di emperan atau kaki lima.
Namun, ini juga ada biayanya.
Sebut saja jatah preman atau uang keamanan.
Sudah begitu, mereka juga harus siap diuber-uber
petugas ketentraman dan ketertiban (tramtib).
Boleh jual apa saja, asal legal
Nah, buat para pengusaha mikro dan kecil, jaringan minimarket Indomaret masih membuka tawaran program kemitraan.
Nama program ini: Mitra UMKM Indomaret.
”Kami ingin membina pengusaha kecil jadi mitra usaha yang bisa mandiri dan berkembang,” kata Laurensius Tirta Widjaja,
Direktur Operasional PT Indomarco Prismatama.
Walaupun program yang sudah berjalan setahun ini berlabel
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah), namun PT Indomarco Prismatama sebagai pemegang merek Indomaret lebih menargetkan pada pengusaha sektor mikro dan kecil. Lewat program ini , Indomaret membantu menyediakan lahan bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk menjalankan produknya. Mereka akan memberi tempat di teras depan gerai Indomaret.
Indomaret tidak sebatas menyediakan tempat buat berjualan,
namun juga menyediakan gerobak buat para pengusaha mikro
dan kecil itu untuk menjalankan dagangannya.
Tentu saja, gerobak dan tempat berdagang yang disediakan Indomaret tersebut tidak gratis.
Para pengusaha yang menjadi mitra harus membayar biaya sewa gerobak dan sewa tempat.
”Tapi, biayanya saya jamin tidak memberatkan,” ujar Laurens, panggilan akrab Laurensius.
Pernyataan tersebut diamini Gunawan, salah seorang pengusaha kecil yang sudah bergabung dengan program ini semenjak diluncurkan setahun yang lalu.
”Modalnya bisa lebih kecil dibandingkan kalau menyiapkan sendiri,”papar Gunawan.
Menurut pria asal Surabaya ini, dengan memperperhitungkan gerobak yang sudah disediakan Indomaret, modal awal yang harus disiapkan untuk berusaha bisa ditekan sampai separonya. ”Sekarang membikin gerobak sendiri itu modalnya hampir Rp 2 juta, lo. Uang satu juta sudah enggak dapat,” ungkap Gunawan. Karena gerobak sudah disiapkan Indomaret, para pengusaha mitra tinggal menyiapkan isi gerobak, alias barang dagangan.
Pada dasarnya Indomaret mengizinkan para pedagang menjual apa saja.
”Asalkan barang yang diperdagangkan tidak dijual di Indomaret,
dan barangnya tidak ilegal,” kata Laurens.
Indomaret nantinya menyediakan gerobak yang disesuaikan dengan barang dagangan si pengusaha.
Ada tiga tipe gerobak yang ditawarkan Indomaret.
Pertama gerobak tipe standar, yang penggunaannya cocok untuk berjualan es, pizza, jus, kue basah atau kue tradisional, jajan pasar, bahkan untuk berjualan nasi rames atau nasi padang.
Untuk gerobak tipe ini pedagang harus membayar sewa
sebesar Rp 50.000 per bulan.
Pilihan kedua adalah gerobak tipe etalase.
Gerobak tipe etalase ini memiliki ruang pajang produk dari kaca
dengan ukuran yang cukup luas.
Karena itu, gerobak ini cocok untuk berjualan aksesori ponsel, baju, kosmetik, aksesori pakaian, juga majalah.
Harga sewanya sebesar Rp 61.150 per bulan.
Kalau tidak laku bisa pindah tempat.
Pilihan ketiga adalah gerobak tipe food.
Ini cocok untuk berjualan produk-produk makanan yang
penyajiannya membutuhkan perangkat memasak.
Misalnya, bakso, siomay, burger, mi ayam, martabak,
dan sebagainya. Gerobak tipe food ini dilengkapi dengan wadah untuk meletakan kompor, plus satu meja lipat ukuran 150 cm x 20 cm.
Biaya sewanya sebesar Rp 62.700 per bulan.
Semua biaya tadi hanya untuk biaya sewa gerobak.
Selain itu, mitra UMKM Indomaret juga harus membayar sewa teras,
yang besarannya antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000 per gerai per bulan, tergantung lokasi dan ramai tidaknya gerai Indomaret tersebut.
Berkaitan dengan urusan sewa menyewa ini Indomaret mensyaratkan kerja sama minimal tiga bulan dengan pengusaha yang tertarik menjadi mitranya. Oleh karena itu, mitra UMKM Indomaret harus membayar sewa minimal untuk tiga bulan pertama. Sebagai insentif, Indomaret memberikan fasilitas gratis sewa selama satu bulan.
”Itu kami berikan sebagai masa free trial buat dia,”ujar Laurens.
Mitra bisa memilih lokasi di salah satu toko Indomaret untuk membuka gerainya. Namun, biasanya pihak Indomaret menyarankan untuk membuka gerai di Indomaret yang berdekatan dengan tempat tinggal si mitra.
Kalau setelah usaha berjalan ternyata terbukti barang dagangannya di wilayah tersebut tidak laris, mitra bisa meminta pihak Indomaret untuk melakukan relokasi bagi usahanya. ”Kami akan mencarikan dia tempat di Indomaret lain, yang pasarnya cocok dengan usaha yang digelutinya,” tambah Laurens.
Memang program ini sudah berjalan setahun. Namun, peluang untuk bergabung menjadi mitra UMKM Indomaret sendiri masih terbuka luas. Pasalnya Indomaret mengharapkan satu toko Indomaret bisa ditempati oleh dua sampai tiga mitra. Saat ini penyewa teras di Indomaret, termasuk mitra UMKM, baru 2.242 penyewa; sementara per akhir Juni 2006 Indomaret sudah membuka 1.564 toko yang bisa menampung 3.128-4.692 mitra UKM. Artinya masih ada peluang untuk sekitar 886-2.450 penyewa teras.
Jumlah ini akan masih terus bertambahnya jumlah gerai Indomaret.
”Sampai akhir tahun 2006 kami menargetkan paling tidak toko Indomaret akan mencapai 2.000,” tambah Laurens. Masih banyak kesempatan, kan?
Jadi Mitra sekaligus Binaan
Selain memberikan peluang untuk membuka usaha, Indomaret juga memberikan pembinaan bagi mitra UMKM-nya.
”Indomaret akan memberikan pelatihan-pelatihan kepada mereka,” ujar Laurensius Tirta Widjaja, Direktur Operasional PT Indomarco Prismatama, pemegang merek Indomaret.
Pelatihan itu meliputi bagaimana menjalankan bisnis, mengatur manajemen keuangan, serta bagaimana memasarkan dagangan. Indomaret juga memberikan saran kepada mitra mengenai produk apa yang cocok untuk dijual di wilayah tertentu.
Indomaret pun memfasilitasi pelatihan si mitra dengan pihak di luar Indomaret. Misalnya, mengikuti pelatihan dari Bogasari. Untuk mengikuti
pelatihan-pelatihan ini, mitra sama sekali tidak dipungut biaya.
”Kami tidak akan melepas mitra kami. kami akan terus berikan pendampingan,” papar Laurensius.
Karena Indomaret sudah mempersiapkan lahan dan sarana berjualan, mitra tinggal menyiapkan barang dagangannya saja. Dan, itu tentu menekan modal yang perlu dikeluarkan mitra, sehingga balik modalnya juga bisa lebih cepat. Seperti yang dialami Gunawan, mitra UMKM Indomaret yang berjualan jajanan pasar. ” saya sudah balik modal dalam empat bulan,” tutur dia.
(KONTAN, 31 Juli 2006)